Selasa, 27 November 2012

World and Kites


Layangan Akiar
Layangan adalah sebuah benda yang tak pernah lepas dari kehidupan Akiat. Sejak kecil hoby nya ini sudah menjadi candu yang kuat baginya. Sejak kecil, hobinya ini terus ditekuninya sambil berjualan. Selama sepuluh tahun lebih, Akiat terus berlatih. Teknik bermain ia pelajari dari memperhatikan orang-orang lain yang bermain layangan. Bukan hanya soal teknik mengadu layangan, latihan fisik pun ia tekuni. Mulai dari bersepedai, lari, hingga berenang. Memang dibutuhkan tenaga yang kuat untuk bisa memainkan layangan dengan baik.


Tak heran bila di dunia lomba layang-layang tarik, Akiat dikenal dengan teknik permainannya yang fantastis. Teknik andalannya adalah menekan benang lawan dari atas hingga putus. Sementara hampir semua lawannya menggunakan teknik mengejar layang-layang untuk memutuskannya. Untuk menghindari lawan yang selalu memburu layang-layangnya, Akiat cekatan menurunkan layang-layangnya hingga mendekat ke tanah. Saat tiarap itu, Akiat bisa menjerat benang lawan dan memutuskannya.

Dibandingkan dengan lawan-lawannya pada saat kejuaraan dunia, perjuangan Akiat cukup berat. Akiat harus rela luka-luka karena bermain hanya dengan tangan. Padahal, ketika berlomba seperti itu, angin di Perancis dua kali lebih besar daripada di Indonesia.


Lawan-lawannya dari berbagai negara memainkan layangan dengan bantuan alat penarik-ulur. Pelayang dari Korea biasa menggunakan kincir, sedangkan beberapa negara lainnya menggunakan poros. Semua tergantung tradisi permainan layang-layang setiap negara.


Usaha laying-layang sendiri didirikan oleh orang tua dari Akiat. Dan sebagai anak ke 6 dari 9 bersaudara, Akiat lah yang akhirmya menjadi penerus usaha orang tua nya.